Wednesday, March 30, 2005

Google, Carilah Saya



Pernah gak sih elo masuk ke google, lalu mengetikkan nama lo sendiri? Berapa situs yang memunculkan nama lo?

Gw sering lho melakukan itu. Sakit jiwa gak sih? Narsistik banget gitu. Barusan, gw (lagi-lagi) melakukan itu. Anehnya, setiap kali melakukan pencarian diri sendir, munculnya pasti beda-beda. Nama gw kan terdiri dari tiga suku kata. For the sake of kemudahan artikulasi saat siaran, maka nama itu semena-mena gw potong, jadi nama pertama dan nama ketiga saja. Nama kedua, gw hilangkan paksa. Nah, kalo gw google dengan tiga suku kata, muncul sekian situs. Dengan dua suku kata, muncul sekian situs lagi. Pake tanda ".." dan tidak, juga ngaruh, ternyata.

Suatu malam di kantor, segelintir anak-anak yang tersisa juga ramai-ramai melakukan itu. Kita ketik nama temen-temen kita, lalu kita cek, berapa banyak nongolnya di google. Terus kita ketawain rame-rame kalo keluarnya yang katro-katro. Misalnya ada satu temen gw yang ternyata dulu lulusan Universitas Mercu Buana, menulis suatu hal yang menye tentang kampusnya. Deile. Atau kalau nama yang terhitung pasaran, dan muncul di google dengan cerita aneh-aneh, yang memang bukan kehidupan si temen kita itu, kita cela-celain juga 'Gak nyangka yah ternyata si Anu itu begitu... hahahaha' Atau kalau nama temen kita itu gak nongol sama sekali di google, maka kita akan memberi penguatan 'Wah elo kurang usaha nih, makanya gak nongol di google' Kalau kemudian kita ketikin nama temen kita, dan muncul sesuatu yang betulan positif, yang gak kita tau sebelumnya, lantas kita bakal manggut-manggut 'wah dia oke juga ya ternyata'. Dan kita mulai dapat pengetahuan baru tentang si temen kita itu, tentang sesuatu yang mungkin aja dia gak pernah cerita sama kita. Atau kayak satu temen kantor gw yang mendadak panik, karena kita sempet tau postingan dia di sebuah milis. Lah, kan biasa aja yak. Itu kan cuma resiko posting sesuatu di dunia maya, yang bisa diakses semua orang tanpa batas, sehingga tanpa batas juga kita bisa tau tentang orang lain. Serta merta dia panik, padahal ya postingan yang kita temui juga gak penting-penting amat.

Lalu, pencarian diri sendiri di google ini gw rasakan seperti cermin. Ya kayak friendster dan blog juga pada akhirnya. Hm, gimana ya kira-kira orang ngeliat gw? Gimana kalo ada orang juga punya kebiasaan buruk yang sama dengan meng-google nama orang, lalu mencari tau tentang orang tersebut? Apa yah yang nongol di kepala orang, kalo dia google nama gw? Hm, besok-besok apa gw perlu lebih hati-hati ya kalo posting di internet? Dudududududu...

Gw pernah terkagum-kagum, karena waktu itu nemu nama gw di sebuah situs perpustakaan di universitas negeri seberang (lupa di mana). Oh, ternyata feature radio yang pernah gw buat itu termasuk simpenan di sana. Widih, keren juga. Atau begitu gw balik dari Swedia untuk training jurnalis dari FOJO, nambah satu lah situs yang memuat nama gw. Uhuy. Trus waktu gw belum kerja di tempat gw sekarang, gw pernah diwawancara sama seorang jurnalis negara Skandinavia gitu, tentang Majalah Pantau. Aih, ternyata itu nongol juga di google. Lalu, soal suatu petisi yang dibikin temen-temen saat pelatihan di Puncak, ada juga. Atau ketika hujatan gw di sebuah milis tentang acara Sang Lelaki, yang ternyata nyampe di milis berpredikat 'india'. Juga ada tulisan gw di milis, yang mencela penggunaan bahasa redaksional-nya TV7, berbuah pada pelatihan jurnalistik di sana.

Gw berasa... sukses, haha!

dok: b3tards